KOMUNIKASI BISNIS
(SOFTSKILL)
(Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis)
Kelompok 1
Anggota kelompok:
1.
Ani Heryani Agustin (11214270)
2.
Annisa Pratiwi (11214390)
3.
Dicha Diahyu Moestin (13214032)
4.
Dini Amalya (13214175)
5.
Fidhia Fauziah (14214409)
6.
Getsemani Agnes RM (14214500)
7.
Inge Winda Rinumpika (15214586)
8.
Kurniasih (15214941)
9.
Melya Angelia Putri (16214586)
10.
Siti Fatimah (1A214344)
11.
Siti Maesaroh (1A214363)
12.
Veronika Wulan Tambani (1C214006)
Kelas : 4EA34
Dosen : Ibu Ika Puji Saputri
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan
atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh
yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.
Komunikasi tidak akan
terjadi jika tidak ada seorangpun yang membutuhkannya. Seseorang akan
membutuhkan komunikasi jika dia menyadari adanya mahluk hidup lain selain
dirinya. Jika dunia begitu sunyi dan tidak ada mahluk hidup, maka tidak akan
pernah tercipta komunikasi, dan kita tidak perlu belajar tentang sistem
komunikasi.
Manusia membutuhkan
komunikasi untuk bertanya, berdiskusi, menyampaikan informasi dan menerima
infromasi dari orang lain. Tanpa komunikasi, tidak akan ada pesan atau
informasi yang perlu dikirim dan disampaikan.
PEMBAHASAN
A. Peranan
Komunikasi dalam bisnis
1.
Pengertian Komunikasi dan Bisnis
a.
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau
informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh seseorang.
b.
Bisnis
Bisnis adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara
bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau
beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari
bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian
lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan
keuntungan.
2.
Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi
yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui
simbol-simbol atau sinyal. Bisnis melibatkan pertukaran informasi secara terus
– menerus. Lebih banyak bisnis yang dijalankan makan semakin luas juga
komunikasi yang akan tercipta. Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah
penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang
sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang
efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang
yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah
menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi
berjalan bergandengan tangan.
3.
Komunikasi Bisnis
menurut Para Ahli
Menurut Purwanto (2006:4), Komunikasi bisnis yaitu
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk
komunikasi, baik komunikasi verbal ataupun komunikasi non verbal untuk mencapai
tujuan tertentu. Pada dasarnya komunikasi bisnis ini dibagi dalam dua hal yaitu
komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
B. Tujuan dari Komunikasi
dalam Bisnis
Komunikasi bisnis merupakan setiap komunikasi yang
dipergunakan untuk berbagai kepentingan bisnis, seperti untuk membangun
partnership, sumber daya intelektual, atau untuk mempromosikan satu gagasan,
produk, servis, atau pun suatu organisasi.
Fungsi komunikasi bisnis terdiri dari fungsi informative, regulatory, persuasive,
integrative. Dalam komunikasi bisnis, terdapat beberapa tujuan tertentu.
Berikut ini adalah beberapa tujuan komunikasi bisnis yaitu:
1.
Meningkatkan goodwill
(nama baik) perusahaan.
2.
Meningkatkan
hubungan baik perusahaan dengan masyarakat.
3.
Meningkatkan fungsi
kepemimpinan dalam perusahaan.
4.
Mendapatkan
pemahaman penuh tentang makna pesan yang diberikan kepada pihak lain, baik
didalam maupun diluar organisasi perusahaan.
C.
Umpan Balik dan Bentuk-Bentuknya
1.
Umpan Balik
Dalam setiap kegiatan
komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambang ataupun
keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang merupakan juga suatu usaha
untuk mengadakan hubungan sosial. Pada peristiwa lain, seorang pimpinan menegur
anak buahnya karena berbuat kesalahan sehingga anak buah tersebut menyesali
perbuatannya. Pengarahan dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message),
sedangkan tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan
terdapat hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat
berbentuk bermacam-macam seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah,
analisis, dll. Pesan dapat juga berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan
bahkan demonstrasi atau penghargaan. Umpan balik (feed back) pun dapat
berbentuk bermacam-macam seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan,
sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi, dsb. Sebagaimana pesan maka umpan
balikpun dapat berupa tulisan, lisan, peragaan, dsb. Umpan balik yang baik
diperlukan syarat-syarat tertentu antara lain:
1.
Umpan balik hendaknya jujur
Umpan balik yang tidak
jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain, keinginan memberi
nasihat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah lebih buruk lagi
apabia ada keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan
balik seperti ini bukan saja berguna tapi merusak.
2.
Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas
bukan sesuatu secara umum dan kabur.
3.
Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang
bersangkutan dapat berbuat apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang
yang bersangkutan tidak dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak
berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan mendongkol.
4.
Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang
dimaksud adalah judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian
yang jujur sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya
umpan balik seperti itu dihindarkan.
5.
Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas. Dalam
hal ini memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang. Prinsip
deskriptif itu mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya mengungkapkan juga
yang baik disamping sesuatu yang perlu diperbaiki lagi. Dalam hal ini kita
sering lupa selalu mengungkapkan yang buruk tanpa menyatakan yang baiknya
sehingga jarang sekali melihat titik-titik terang dalam pengembangan seseorang.
6.
Umpan balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person
oriented. Dalam hal ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7.
Umpan balik hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan
tentang waktu.
2.
Bentuk-bentuk Umpan Balik
Bentuk-bentuk umpan balik antara lain:
1.
External Feedback
Umpan balik yang baik
diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2.
Internal Feedback
Umpan balik yang
diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu
sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3.
Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung
dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
4.
Indirect Feedback atau
Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat
kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan
waktu.
5.
Inferential Feedback
Umpan balik yang
diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator
meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang
disampaikan.
6.
Zero Feedback
Artinya bahwa
komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun
komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
7.
Neutral Feedback
Umpan balik yang
netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak
relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8.
Positive Feedback
Komunikasi yang
disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif,
misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9.
Negative Feedback
Komunikasi yang
disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.
D. Kesalahpahaman
dalam Berkomunikasi
Di dalam komunikasi pasti pernah ada kesalahpahaman yang
terjadi. Kesalahpahaman
komunikasi adalah salah satu kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah
konflik.
Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima
oleh
seseorang memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi
informasi.
Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya, mulai dari
hal-hal sepele dalam kehidupan
sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan
kehidupan
orang banyak.
Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi
yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan
ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara
detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber
kesalahpahaman.
Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan
karena tingkat kemampuan
berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi
maupun
dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan
yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut
menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan
dengan,
misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa
efektif dan
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang
kita belum
jelas maksudnya.
E. Memperbaiki
Komunikasi dalam Organisasi
Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar
menjadi lebih efektif (Beeve dan Thill, 2003:22) adalah:
1. Memelihara
iklim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi
dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran
serta mempermudah umpan balik.
2. Bertekad memegang
teguh etika berkomunikasi
3. Memahami kesulitan
komunikasi antar budaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah
menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional,
maupun internasional.
4.
Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada
penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat
penerima ketika sedang berkomunikasi.
5. Menggunakan
teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi
informasi
Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi
dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan
bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6. Menciptakan dan
memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan
cara:
a.
Memahami penerima
pesan
b.
Menyesuaikan pesan
dengan penerima
c.
Mengurangi jumlah
pesan
d.
Memilih saluran atau
media yang tepat
e.
Meningkatkan
keterampilan berkomunikasi
Source:
https://bellarosana.wordpress.com/2016/03/21/peranan-komunikasi-dalam-bisnis/