NAMA : DINI
AMALYA
KELAS : 1EA43
NPM :13214175
TUGAS : ILMU
BUDAYA DASAR PERTEMUAN KE 7
A.
Latar belakang
Pengertian
masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia
yang telah meiliki tatanan kehidupan.
Norma-norma adat
yang sama-sama di taati dalam lingkungannya.
Tatanan kehidupan, norma-norma yang
mereka miliki itulah yang menjadi dasar
Kehidupan sosial
dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang
memiliki ciri kehidupan yang khas.
Masyarakat itu timbul dalam setiap
kumpulan individu, yang telah lama hidup dan bekerja sama dalam waktu yang
cukup lama
B.
Tipe Masyarakat
Apabila kita berbicara
tentang masyarakat, terutama jika kita mengemukakannya dari sudut antropologi,
maka kita mempunyai kecenderungan untuk melihat 2 tipe masyarakat :
1. satu masyarakat kecil yang belum begitu
kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal struktur dan
aspek-aspkenya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.
2. masyarkat yang sudah kompleks, yang sudah
jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang, karena ilmu pengetahuan
modern sudah maju, sudah mengenal tulisan, satu masyarakat yang sukar
diselidiki dengan baik dan didekati sebagian saja.
Sebenarnya
pembagian masyarkat dalam 2 tipe itu hanya untuk keperluan penyelidikan saja.
Dalam satu masa sejarah antropologi, masyarakat yang sederhana itu menjadi
obyek penyelidikan dari antropologi, khususnya antropologi sosial. Sedang
masyarakat yang kompleks, adalah terjadi obyek penyelidikan sosiologi. Sekarang
ruang lingkup penyelidikan antropologi dan sosiologi tidak mempunyai
batas-batas yang jelas. Hanya pada metode-metode penyelidikan ada beberapa
perbedaan. Antropologi sosial mengarahkan penyelidikannya ke arah perkotaan,
sedang sosiologi melebarkan studinya ke daerah pedesaan. Sebenarnya dua tipe
masyarakat itu berbeda secara gradual saja, bukan secara prinsipil.
CC. PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DENGAN MASYARAKAT DESA
Pada mulanya
masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya
masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan
melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.
Perbedaan
masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil
sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.
Ada beberapa
ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan
kota. Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada mudah-mudahan akan dapat
mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut
sebagai masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri-Ciri tersebut antara lain :
1) jumlah dan kepadatan penduduk
2) lingkungan hidup
3) mata pencaharian
4) corak kehidupan sosial
5) stratifikasi sosial
6) mobilitas sosial
7) pola interaksi sosial
8) solidaritas sosial
9) kedudukan dalam hierarki sistem
administrasi nasional.
Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan di
perkotaan. Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas. Udaranya
bersih, sinar matahari cukup, tanahnya segar diselimuti berbagai jenis
tumbuh¬tumbuhan dan berbagai satwa yang terdapat di sela-sela pepohonan, di
permukaan tanah, di rongga-rongga bawah tanah ataupun berterbangan di udara
bebas. Air yang menetes, merembes atau memancar dari sumber¬sumbernya dan
kemudian mengalir melalui anak-anak sungai mengairi petak¬petak persawahan.
Semua ini sangat berlainan dengan lingkungan perkotaan yang sebagian besar
dilapisi beton dan aspal. Bangunan-bangunan menjulang tinggi saling
berdesak-desakan dan kadang-kadang berdampingan dan berhimpitan dengan
gubug-gubug liar dan pemukiman yang padat.
Udara yang seringkali terasa pengap,
karena tercemar asap buangan cerobong pabrik dan kendaraan bermotor.
Hiruk-pikuk, lalu lalang kendaraan ataupun manusia di sela-sela kebisingan yang
berasal dariberbagai sumber bunyi yang seolah-olah saling berebut keras satu
sama lain. Kota sudah terlalu banyak mengalami sentuhan teknologi, sehingga
penduduk kota yang merindukan alam kadang-kadang memasukkan sebagian alam ke
dalam rumahnya, baik yang berupa tumbuh-tumbuhan, bahkan mungkin hanya
gambarnya saja. Perbedaan paling menonjol adalah pada mata pencaharian.
Kegiatan utama penduduk desa berada di sektor ekonomi primer yaitu bidang
agraris. Kehidupan ekonomi terutama tergantung pada usaha pengelolaan tanah
untuk keperluan pertanian, peternakan dan termasuk juga perikanan darat.
Sedangkan kota merupakan pusat kegiatan sektor ekonomi sekunder yang meliputi bidang
industri, di samping sektor ekonomi tertier yaitu bidang pelayanan jasa. Jadi
kegiatan di desa adalah mengolahalam untuk memperoleh bahan-bahan mentah, baik
bahan kebutuhan pangan, sandang maupun lain-lain bahan mentah untuk memenuhi
kebutuhan pokok manusia. Sedangkan kota mengolah bahan-bahan mentah yang
berasal dari desa menjadi bahan-bahan setengah
jadi atau mengolahnya sehingga berwujud bahan jadi yang dapat segera
dikonsumsikan. Dalam hal distribusi hasil produksi ini pun terdapat perbedaan
antara desa dan kota. Di desa jumlah ataupun jenis barang yang tersedia di
pasaran sangat terbatas. Corak kehidupan sosial di desa dapat dikatakan masih
homogen. Sebaliknya di kota sangat heterogen, karena di sana saling bertemu
berbagai suku bangsa, agama, kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan
yang berlainan. Beranekaragamnya corak kegiatan di bidang ekonomi berakibat
bahwa sistem pelapisan sosial (stratifikasi sosial) kota jauh lebih kompleks
daripada di desa. Misalnya saja mereka yang memiliki keahlian khusus dan bidang
kerjanya lebih banyak memerlukan pemikiran memiliki kedudukan lebih tinggi dan
upah lebih besar daripada mereka yang dalam sistem kerja hanya mampu
menggunakan tenaga kasarnya saja. Hal ini akan membawa akibat bahwa perbedaan
antara pihak kaya dan miskin semakin menyolok. Mobilitas sosial di kota jauh
lebih besar daripada di desa. Di kota, seseorang memiliki kesempatan lebih
besar untuk mengalami mobilitas sosial, baik vertikal yaitu perpindahan
kedudukan yang lebih tinggi atau lebih rendah, maupun horisontal yaitu
perpindahan ke pekerjaan lain yang setingkat. Pola-pola interaksi sosial pada
suatu masyarakat ditentukan oleh struktur sosial masyarakat yang bersangkutan.
Sedangkan struktur sosial sangat dipengaruhi oleh lembaga-lembaga sosial
(social institutions) yang ada pada masyarakat tersebut. Karena struktur sosial
dan lembaga-lembaga sosial yang ada di pedesaan sangat berbeda dengan di
perkotaan, maka pola interaksi sosial pada kedua masyarakat tersebut juga tidak
sama. Pada masyarakat pedesaan, yang sangat berperan dalam interaksi dan
hubungan sosial adalah motif-motif sosial. Dalam interaksi sosial selalu
diusahakan agar supaya kesatuan sosial (social unity) tidak terganggu, konflik
atau pertentangan sosial sedapat mungkin dihindarkan jangan sampai terjadi.
Ciri-Ciri
Masyarakat Pedesaan
Karakteristik umum masyarakat
pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup
bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi
dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan
masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan
serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak
berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait
dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
Sederhana
Mudah curiga
Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
Mempunyai sifat kekeluargaan
Lugas atau berbicara apa adanya
Tertutup dalam hal keuangan mereka
Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
Menghargai orang lain
Demokratis dan religius
Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung
tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling
menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
Berbeda dengan karakteristik
masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama
dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut
sebagai urban community.
Ciri-Ciri
Masyarakat Kota
Masyarakat kota adalah masyarakat yang
tinggal di daerah dekat dengan pusat pemerintahan. Masyarakat kota terdiri dari
beragam suku dan kebanyakan biasanya pendatang.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada
masyarakat kota yaitu:
1. kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan
kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid,
gereja, dan lainnya.
2. Individual Masyarakat kota memang
individual. Mereka cenderung memikirkan urusannya sendiri dan enggan mencampuri
urusan orang lain serta tanpa bergantung pada orang lain.
3. Heterogen Masyarakat kota terdiri
dari beragam suku. Semuanya berkumpul menjadi satu kota dengan tujuan beragam,
bekerja, kuliah, ikut saudara, dan lain-lain.
4. Profesi Beragam Di kota, profesi
penduduknya sangat beragam. Tentunya, profesi tersebut sesuai dengan keahlian
masing-masing, misalnya buruh pabrik, karyawan , PNS, penulis, motivator,
pengamen, dan lai-lain
5. Daya Saing Tinggi Biasanya,
orang-orang melakukan urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota
untuk meningkatkan taraf hidup. Itu sebabnya tingkat persaingan di kota sangat
tinggi, apapun bidang yang digeluti.
6. Matrealistik Sebagian besar
masyarakat kota memang matrealistik. Hal tersebut dipengaruhi tingkat persaingan
yang tinggi dan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan diperlukan
pengorbanan yang besar.
7. Open Minded Masyarakat kota terkenal
dengan sikap mereka yang selalu terbuka terhadap segala macam jenis perubahan.
8. Di kota-kota kehidupan keluarga
sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan
sebagainya.
9. Jalan pikiran rasional yang dianut
oleh masyarkat perkotaan.
10. interaksi-interaksi yang terjadi
lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
Hal tersebutlah yang membedakan
antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu, banyak
orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan,
sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari
kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar